Perpustakaan
sekolah adalah salah satu pemegang peranan penting dalam kegiatan Belajar
Mengajar dan aktifitas pengembangan mutu pendidikan di sekolahan. Peranan
perpustakaan Sekolah sudah tidak dipungkiri lagi pentingnya dalam perkembangan
wawasan anak didik. Tapi apakah Perpustakaan Sekolah sudah dikelola dan
ditangani dengan benar?
Sebelumnya
perkenalkan saya sebagai penulis, saya adalah seorang Tenaga Perpustakaan
Honorer salah satu Perpustakaan Sekolah Dasar yang ada di Kabupaten Sukoharjo.
Tulisan ini berawal dari keprihatinan saya akan keberadaan Perpustakaan Sekolah
yang ada di Sukoharjo. Pertama mari kita lihat bagaimana minat baca dan minat
berkunjung anak – anak ke Perpustakaan Sekolah di Sukoharjo. Pada awal saya bertugas
sebagai tenaga honorer Tenaga Perpustakaan Honorer di Perpustakaan SDN 2
Alasombo Weru Sukoharjo, saya menjumpai tumpukan Dus Buku Bantuan DAK yang
tidak terolah, hanya beberapa yang diolah oleh guru Honorer, itupun jauh dari
kata sempurna. Hal ini tentunya dikarenakan pengetahuan yang dimiliki oleh
tenaga guru honorer tentang pengelolaan perpustakaan dan cenderung didapat
secara instant. Padahal buku bantuan tersebut berjumlah lebih dari 5000
eksemplar, alangkah sayangnya jika hal ini dibiarkan atau diolah secara tidak professional.
Dalam pengamatan saya memang tidak semua sekolah di Sukoharjo memandang sebelah
mata terhadap Perpustakaan Sekolah, akan tetapi masih ada beberapa sekolah yang
cenderung masa bodoh dan mengesampingkan pentingnya Perpustakaan. Hal ini
terbukti dengan tidak maksimalnya pengelolaan Perpustakaan Sekolah di Sukoharjo,
tentu saja karena pengelolanya sendiri bukanlah mereka yang memiliki basic
pendidikan Perpustakaan, rata – rata mereka adalah guru yang kurang jam
mengajar, atau tenaga guru honorer yang “nganggur” setelah jam mereka selesai.
Kenapa pihak sekolah tidak mengambil tenaga khusus yang memiliki latar belakang
pendidikan Perpustakaan??!! Jawaban klasik yang sangat sering terdengar adalah
“mau dibayar pake apa?” hal semacam itu sudah sering terjadi di dunia
Perpustakaan Sukoharjo, khususnya Perpustakaan Sekolah yang berada di kabupaten
Sukoharjo. Walaupun banyak juga sekolah yang sudah menyadari peran penting
perpustakaan Sekolah. Hal kedua yang perlu diperhatikan ada kurang balance nya
perhatian dari Dinas terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo.
Bagaimana tidak? Sekolah – sekolah di Sukoharjo mendapatkan bantuan DAK berupa
gedung Perpustakaan dan isinya, akan tetapi belum ada solusi bagaimana agar
perpustakaan dapat dikelola dan dikembangkan dengan baik dan benar sesuai
dengan Undang – Undang yang berlaku, bagaimana dunia Perpustakaan Sukoharjo mau
maju, apabila pihak terkait masih sangat menyepelekan tenaga Perpustakaan hanya
karena alasan kami bukan Pegawai Negeri, kami tidak memiliki NIP. Sungguh
sangat menyakitkan kenyataan yang ada, mereka lebih menghormati dan lebih
mendengar Tenaga Perpustakaan Honorer yang sudah memiliki NIP (PNS) yang mana
mereka tidak lain adalah guru, sedangkan kami yang benar – benar memiliki latar
belakang ilmu perpustakaan dan sangat ingin adanya revolusi atau perubahan pada
dunia Perpustakaan Sukoharjo hanya dianggap sebelah mata. Bahkan mereka TERTAWA
ketika kami menyebut diri kami Tenaga Perpustakaan Honorer, bagi mereka kami
hanya seorang OPERATOR PERPUSTAKAAN. Demikianlah yang terjadi di dunia
perpustakaan Sukoharjo, entah sampai kapan hal seperti ini berlanjut, kami maju
pun tetap kalah dengan Birokrasi.
Penulis
: Didik Prassetyanto,S.S.AmaPust
Forum
Komunikasi Tenaga Perpustakaan Kec Weru
Tenaga
Perpustakaan SDN 02 Alasombo Weru Sukoharjo
Kami
Bangga Menjadi Tenaga Perpustakaan ( Akan bangga bila jadi PUSTAKAWAN)
Untuk
kemajuan Perpustakaan di SUKOHARJO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar